Rahasia Kelas Terbaik (Hasil Survey 600 Murid)

Apapun standar penilaian pendidikan di sekolah. Kurikulum terbaik apapun yang digunakan untuk pendidikan dalam suatu sekolah tidak menjamin keberhasilan suatu pendidikan dalam kelas. Melainkan apa yang terjadi di balik setiap ruang kelaslah yang menjadi penentu keberhasilan ataupun kegagalan pendidikan. Hubungan timbal balik yang kompleks antara materi pelajaran, mindset murid, dan performa gurulah yang menghasilkan pembelajaran dan perkembangan.
Satu cara untuk mengetahui apa yang terjadi di balik pintu kelas adalah dengan bertanya langsung kepada murid, “Kelas mana yang terbaik dan mengapa kelas itu menjadi yang terbaik?”

Sejumlah 600 murid berusia 13 sampai 17 tahun disurvey menggunakan web-survey secara acak pada tanggal 6 Juli sampai 4 september 2005.
Hasilnya 53% murid memberikan kredit kepada guru sebagai alasan suatu kelas menjadi kelas terbaik. Dua kategori utama terlihat dari respon murid: 1) Guru peduli dan respek terhadap murid; 2) Guru membuat pelajaran menjadi menyenangkan atau murid suka dengan metode pengajaran yang digunakan guru tersebut.
Satu dari lima murid (21%) mengatakan bahwa kelas terbaik didasarkan pada apa yang dipelajari di dalam kelas tersebut. Dalam presentase yang tidak jauh berbeda (20%) murid mengatakan kelas terbaik adalah kelas yang memberikan tantangan paling besar bagi murid. Dan 9% murid mengatakan kelas terbaik adalah kelas yang mengajarkan pelajaran yang mereka kuasai atau yang mudah.
Penelitian ini memang dilakukan di amerika sehingga tidak bisa digeneralisasikan. Tetapi prinsip-prinsip dasar pendidikan dalam temuan tersebut bisa digeneralisasikan. Guru memegang peranan penting dalam keberhasilan pendidikan. Murid – murid belajar paling baik dalam lingkungan kelas yang didukung guru dan metode pembelajaran yang menyenangkan bagi murid.
Sumber : The Gallup Poll, 27 September 2005
NB: Tulisan ini juga penulis publish di kompasiana di sini

Popular posts from this blog

Kumpulan Tips dan Teknik Mengajari Anak Membaca

Guru Juga Manusia

“Whole Brain Teaching” Metode Sakti Manajemen Kelas